Sekian lama malam pekat menjadi darah daging. Bintang mulai bersinar di titik ketentuan. Dianggap songsang dan benar mulai bersaing. Tiada lagi belas kasihan pembawa hukum langit. Hidup dan mati dianggap debu hampa berterbangan.
Tahun ketentuan mulai berakhir. Era baru menanti kekuatan iman. Siapa sangka sidia adalah dia dan aku adalah aku.
Sebuah niatnya menghancurkan rintangan. Sebuah gerakan itu membawa kematian. kesusahannya tetap dibawah pengawasanNya.
"Nukilan Bintang Langit"
No comments:
Post a Comment